Selasa, 07 Februari 2017

Kamar 203 Jadi Saksi Kami

Kamar 203 jadi saksi kami berdua berdialog, bertukar pikiran, saling bully, saling debat, saling belajar, bahkan saling xxx. Tak melulu soal cinta, malah kami jarang membicarakannya, lebih suka praktik sepertinya, uups. Kami senang membahas isu-isu terkini. Pokoknya meski kebanyakan waktuku kini jadi istri rumah tangga (semoga segera naik level jadi ibu rumah tangga, amin) komitmenku, aku musti up to date dan berwawasan. Ngaha banget :p



Dialog-dialog kami menyoal agama, ekonomi, politik dan pemerintahan, keluarga, dan rencana masa depan bersama. Aku senang suamiku adalah orang yang cerdas dan berwawasan. Brainy is really sexy. Dia semakin tampan saat menampilkan kecerdasannya. Aku beberapa kali melongo tercengang mendapati bahwa ada banyak hal yang belum ku ketahui. Kadang hal yang baru ku ketahui itu menakutkan. Entahlah, sepertinya selama ini bukannya aku tak tahu, aku hanya menolak untuk tahu. Terbaca naif, ya memang, demikianlah aku. Selama ini aku hanya ingin percaya bahwa dunia dan kehidupan ini indah, putih, dan manis. Aku lebih senang menarik hal-hal baik dan orang-orang yang menurutku baik ke dalam lingkaran kehidupanku. Aku tak mau menambah masalah.

Semakin berdialog dengan suami, aku mendapati bahwa diri ini adalah orang yang sangat egois, apatis, dan hanya mementingkan kebahagiaan dan kesuksesan sendiri. Benar-benar sosok individual. Alhamdulillah Allah menjodohkanku dengan suamiku. Aku belajar banyak. Sungguh, dia adalah orang baik yang ingin ku tiru. Dan karena dialog-dialog kami begitu seksi, sayang jika tak ku bagi. Karena itu aku sengaja membuat laman khusus "Debat Kasur".

Dialog antara aku dan suami lebih banyak terjadi di atas kasur. Saat isu diajukan, awalnya tentu aku sengaja memposisikan diri sebagai oposisi. Karena itu bila kau tetangga kamar kami, dialog yang kami lakukan bisa terdengar sebagai debat. Tapi aku jamin itu bukan debat kusir, tapi debat kasur. Hanya pikiran kami yang memanas, hati tidak. Toh seringkali kami melakukannya sambil berpelukan. Aku masih membawa gaya reporterku, tak jarang aku sengaja mengintimidasi, hahaha. Maafkan aku sayang. Kau benar-benar tampan saat berargumen. Aku hanya ketagihan menyelami dalamnya pikiranmu.

Jadi, apa topik debat kasur kita malam ini?



Bali, 7 Februari 2017

Tidak ada komentar:

Posting Komentar