Gerakan 1000 rupiah untuk 1 anak SMA
Angka putus sekolah naik tiap jenjang seiring dengan naiknya biaya sekolah. Saat ini program pemerintah lebih fokus pada program Wajib belajar 9 tahun (SD-SMP) dan program Bidik Misi untuk kuliah. Selain itu, banyak lembaga, yayasan, atau organisasi yang menyediakan beasiswa untuk kuliah. Sementara itu, beasiswa dan bantuan pendidikan untuk anak SMA masih minim. Padahal untuk bisa melanjutkan ke jenjang kuliah, seorang siswa harus melewati jenjang SMA terlebih dahulu. SMA sebagai jembatan menuju bangku kuliah justru harus putus karena minimnya bantuan pendidikan.
Menurut penuturan Menteri Pendidikan Indonesia, Mohammad Nuh pada kompas.com (8 Mei 2012) pada tahun 2010 dana BOS hanya meng-cover 70 persen biaya pendidikan. Hasilnya sebesar 1,5 persen siswa SD drop out, dan yang tidak melanjutkan 8,87 persen dari 31 juta siswa. Untuk SMP, sebesar 1,61 persen drop out, dan 21,13 persen tidak melanjutkan. Sementara SMA, sebesar 2,86 persen drop out dan 33,11 persen tidak melanjutkan pendidikan.
Oleh karena itu, ide ini lahir berdasarkan keinginan mengurangi angka putus sekolah pada jenjang SMA.
Bagaimana ide ini bekerja?
Ide ini cukup sederhana, yang penting adalah manajemen dan komitmen setiap pelakunya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar