Selasa, 15 Juli 2014

Menunggu di Pasar

Aku terpejam, hening
perlahan aku membuka mata
suara fals pengamen terdengar diiringi petikan gitar ala kadarnya
menyanyi sebisanya demi recehan
kulihat perempuan kecil berbaju merah bersusah payah menggandeng tangan ayahnya
pasangan muda-mudi tak tahu malu menampakkan mesra
serasa dunia milik berdua
gelora pasangan senja tak mau kalah
berlenggak bersama

Aku terpejam, hening
perlahan aku membuka mata
suara penyanyi goyang dari kaset bajakan mengeras
menjadi latar adegan selanjutnya
beberapa bocah lelaki terdiam, terpaku pada penyanyi goyang
seorang wanita agak gempal menawar baju sejadi-jadinya
sang abang penjual yang tak lebih galak menggeleng pelan dengan muka kecut
Di sisi lain, lelaki pedagang gantungan jilbab berlalu lalang sepi pembeli
rautnya hampir menyerah, tapi ia tak mau kalah
Di dekatku, lelaki penjual ikan bandeng jongkok memandang dagangannya yang belum berkurang
Tiba-tiba perempuan muda menghampirinya,
membuatnya kembali bergairah

Aku terpejam, hening
lama terpejam,
kali ini tak ingin lekas membuka mata
merasa dongkol
masih terpejam,
badanku terasa pegal akibat berdiri lama
masih terpejam,
aku merentangkan tangan
meregangkan sendi-sendi yang kaku
masih terpejam,
tanganku tiba-tiba menyentuh sesuatu yang lembut dan hangat
aku ingin segera membuka mata,
namun benda lembut dan hangat itu sekejap berpindah
menghalangiku membuka mata
aku semakin penasaran
aku berbalik

"sudah lama menunggu?"

senyum polosnya membuat
rasa dongkolku hilang, aku justru tersenyum dan segera menggandengnya, pulang...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar