Rabu, 10 Juli 2013

Uje Membuat Saya Cemburu

Berita tentang wafatnya UJE memang sudah lama terdengar, tapi saya rasa gaungnya masih sampai sekarang. Saat berita tersebut pertama di kabarkan, saya menangis. Bukan karena saya adalah penggemar UJE, tapi karena saya sangat cemburu padanya. Ketika wafatnya UJE menggema di jagat maya, semua orang berkicau hal baik tentang dirinya. Doa-doa mengalir tak ada habisnya. Pada saat itu juga saya menangis dan bertanya pada diri sendiri, "jika kelak saya mati, hal mana yang lebih banyak orang sampaikan? Hal baik atau hal buruk?"
Pertanyaan ini merasuk dan seketika menjadi ketakutan tersendiri. MALU. Sangat malu jika pada akhirnya orang-orang justru mengatakan hal buruk pasca saya meninggal.
UJE dikenal sebagai ustad gaul yang mampu diterima setiap kalangan, terutama remaja. Bahkan, pemilik nama Jeffri al Bukhari ini dikagumi oleh kalangan non-Islam. Pada awal kemunculan beliau di layar kaca, sebenarnya saya kurang suka. Mungkin bertentangan dengan selera saya selama ini yang lebih menyukai ustad-ustad kalem, lembut, dan menyentuh semacam Qurai Shihab dan AA Gym. Namun, justru gaya khas UJE inilah yang unik dan lebih diterima oleh remaja khususnya. Dari pengamatan saya, mayoritas remaja justru kurang menyukai pendakwah yang kalem. Kemunculan UJE seolah oase bagi para remaja yang memang haus spiritual. Gaya UJE yang segar tanpa terkesan sok pintar lebih turut menambah alasan kenapa UJE disukai dan dikagumi anak-anak muda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar